Minimalisasi Penyimpangan Perilaku Melalui Program FGTS

Kepedulian terhadap pendidikan dengan segala permalasahannya menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Selain guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan, tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah di seluruh tingkatan memiliki kepedulian yang sama terhadap pendidikan dengan segala persoalan yang ada.

Dec 27, 2023 - 09:36
Dec 27, 2023 - 09:46
 0
Minimalisasi Penyimpangan Perilaku Melalui Program FGTS
gambar oleh motogokil

Fenomena tawuran antarpelajar, penyalahgunaan obat terlarang, pacaran yang tidak sehat, dan berbagai penyimpangan perilaku lainnya sekarang ini sudah menjadi tontonan yang setiap hari terjadi. Fenomena tersebut dapat disaksikan langsung atau melalui akses akselerasi informasi pada media sosial. Tentu suatu hal yang sangat miris dan menyedihkan kondisi karakter generasi yang dikenal sebagai generasi Z ini dalam menghadapi era globalisasi yang semakin modern dengan tingkat teknologinya. 

Jika kita memperhatikan upaya pemerintah dalam hal ini dunia pendidikan, penanaman karakter dengan penguatannya begitu intensif dan masif diaplikasikan di semua satuan pendidikan,mulai dari tingkat prasekolah sampai dengan perguruan tinggi. Ini membuktikan bukan karena ketiadaan upaya pencegahan dan penanganan  yang dilakukan, melainkan dimungkinkan karena deras dan tingginya dampak negatif teknologi yang berkembang saat ini. Di samping itu lemahnya pengawasan orang-orang dewasa dan yang tak kalah pentingnya adalah keteladanan dari orang-orang dewasa juga dituding berkontribusi sebagai penyebab kemerosotan akhlak para pelajar. 

Dari fenomena yang terjadi, sebagai bentuk kepedulian yang konkret, pemerintah di tingkat kecamatan melalui forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) yang terdiri dari unsur-unsur satuan kerja perangkat daerah dan tokoh masyarakat berkoordinasi menciptakan format kerja dalam rangka meminimalisasi  berbagai penyimpangan tindakan dan perilaku remaja, terutama para pelajar. Melalui gerakan yang diberi nama Forkopimcam Goes to School (FGTS) Berbagai kegiatan dikemas dengan melibatkan pimpinan Kecamatan, Satuan Pendidikan, Polsek, Koramil, KUA, dan tokoh masyarakat peduli pendidikan. Kegiatan dilakukan dengan memberikan pengarahan, pembinaan, sosialisasi, berbagai informasi dan materi penguatan karakter dan nilai kebangsaan. Pemberian materi dilakukan dengan moda penjelasn, diskusi dam games. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada setiap minggu di hari Senin atau Jumat. Menyisip pada kegiatan setiap satuan pendidikan, FGTS memiliki durasi waktu 80 s.d. 90 menit untuk menyampaikan materi penguatan karakter atau nilai-nilai kebangsaan.  

Sebagai bentuk kegiatan yang substansinya adalah kepedulian yang konkret terhadap permasalahan yang terjadi di kalangan pelajar, diharapkan penyimpangan tindakan dan perilaku remaja (pelajar) dapat menurun. Kegiatan ini bukan kali pertama dilakukan, tahun sebelumnya Forkopimcam Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor juga menyelenggarkan kegiatan dan dengan tujuan yang sama. Ini menjadi sebuah langkah kerja yang positif yang menggambarkan bahwa pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan sekolah, tetapi juga masyarakat. Sinergitas kepedulian antarberbagai pihak menjadi penting dan signifikan dalam mengubah cara berpikir para remaja (pelajar) dalam menghadapi persoalan hidup mereka agar selamat dan sukses meraih masa depannya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

aryhendari Seorang pendidik yang bertugas di SMPN 1 Parungpanjang, Bogor Jawa Barat. Terakhir menyelesaikan pendidikan pada pascasarjana UHAMKA Tahun 2015