Mengakhiri Budaya Senioritas: Langkah-Langkah untuk Sekolah yang Aman dan Inklusif

Kultur senioritas dalam sekolah merupakan hal yang meresahkan. Sekolah sebagai tempat pendidikan berubah menjadi tempat bagi manusia sok yang merasa dirinyalah yang lebih senior. Akankah kultur ini dapat berakhir?

Mar 22, 2024 - 16:37
Mar 22, 2024 - 11:37
 0
Mengakhiri Budaya Senioritas: Langkah-Langkah untuk Sekolah yang Aman dan Inklusif
ilustrasi oleh freepik

Budaya senioritas di sekolah adalah masalah yang perlu diatasi segera. Senioritas sering kali berdampak negatif, menciptakan lingkungan yang tidak aman dan penuh intimidasi bagi siswa yang lebih muda. Ini adalah panggilan bagi sekolah untuk mengambil tindakan yang nyata untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan lingkungan pendidikan yang positif.

Memahami Akar Masalah:

  1. Pelestarian Budaya Negatif:

    • Senioritas seringkali berakar dari budaya yang dilestarikan secara sadar maupun tidak sadar, di mana siswa lebih tua merasa lebih superior dan memiliki hak untuk memperlakukan siswa yang lebih muda dengan tidak hormat.
  2. Dampak Buruk Senioritas:

    • Senioritas bisa menjadi pemicu utama untuk tindakan bullying di sekolah. Ini menciptakan lingkungan yang tidak kondusif untuk pembelajaran dan dapat merusak kesejahteraan mental siswa.

Langkah-Langkah untuk Perubahan:

  1. Pengaturan yang Jelas:

    • Sekolah harus menetapkan standar operasional prosedur (SOP) yang jelas dan tegas untuk kegiatan di sekolah, terutama acara seperti orientasi siswa baru (OSPEK).
    • Pengawasan harus dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada intimidasi atau perlakuan kasar terhadap siswa baru.
  2. Pendidikan dan Pembinaan:

    • Instruktur OSPEK dan pengurus ekstrakurikuler harus menerima pelatihan tentang keadilan, empati, dan pentingnya menciptakan lingkungan yang inklusif.
    • Program kaderisasi atau Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) harus diubah untuk lebih fokus pada pembelajaran yang positif dan mendukung, tanpa menggunakan intimidasi atau penindasan.
  3. Partisipasi Seluruh Pihak:

    • Semua pihak di sekolah, termasuk guru, staf, dan siswa, harus terlibat dalam upaya mengatasi senioritas dan mendorong budaya yang inklusif dan hormat.

Menjaga Lingkungan Sekolah Aman:

  1. Tindakan Nyata:

    • Sekolah harus proaktif dalam menangani pelanggaran senioritas dan tindakan intimidasi. Ini termasuk tindakan disiplin yang konsisten dan adil.
  2. Pendekatan Pendidikan Karakter:

    • Pendidikan karakter harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah. Ini mencakup nilai-nilai seperti empati, keadilan, dan penghargaan terhadap perbedaan.

Mengubah Budaya Sekolah:

  1. Pemantauan dan Evaluasi:

    • Sekolah harus secara teratur mengevaluasi budaya sekolah mereka dan memperbaiki proses yang tidak mendukung lingkungan yang inklusif.
  2. Kemitraan dengan Orang Tua:

    • Orang tua harus terlibat dalam upaya untuk mengatasi senioritas. Komunikasi terbuka dan kerjasama antara sekolah dan orang tua dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi semua siswa.

Senioritas adalah masalah serius yang mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional siswa. Sekolah harus mengambil langkah-langkah nyata untuk mengatasi senioritas dan menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung bagi semua siswa.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Darma Putra Kusuma Wijaya Saya adalah mahasiswa jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gadjah Mada. Saat ini saya memiliki ketertarikan dalam isu pendidikan di Indonesia