Upaya Kominfo-APKASI-YPAN Dukung Kemajuan Kompetensi Guru Cianjur

Kominfo RI dan APKASI bersama Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara melalui platform SahabatGuru terus bersinergi meningkatkan kualitas guru di era 4.0 dengan peningkatan literasi digital yang dikemas melalui webinar pendidikan gratis bagi para guru.

Oct 18, 2021 - 15:20
Oct 29, 2021 - 00:03
 0
Upaya Kominfo-APKASI-YPAN Dukung Kemajuan Kompetensi Guru Cianjur
Webinar Pendidikan Kabupaten Cianjur (sahabatguru)

SahabatGuru telah mengadakan Webinar Pendidikan Kabupaten Cianjur pada Kamis (14/10). Webinar yang terselenggara secara virtual ini dihadiri oleh Johnny G. Plate sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Sultan Riska Tuanku Kerajaan, S.E. sebagai Ketua Umum APKASI Masa Bakti 2021-2026, Dr. Himmatul Hasanah, M.P. sebagai Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, dan H. Herman Suherman sebagai Bupati Cianjur. Prof. Ojat Darojat, M.Bus. Ph.D. sebagai Rektor Universitas Terbuka dan Ir. Drs. Djohan Yoga, M.Sc., MoT., Ph.D. sebagai Pengembang Inovasi Pendidikan juga hadir sebagai narasumber pada webinar kali ini untuk membahas “Digital Growth Mindset Sebagai Kunci Sukses Pendidikan di Era Digital Pendidikan”.

Tema Digital Growth Mindset sangat perlu digalakkan mengingat pembelajaran daring yang masih perlu banyak dibenahi. Peran guru dalam pembelajaran digital diharapkan mampu memberi solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai permasalahan. Selain itu, guru juga dituntut adaptif dengan perubahan lingkungan. Perubahan tersebut memerlukan orientasi baru dalam pendidikan yang menekankan pada kolaborasi, komunikasi, inisiasi, kreativitas, dan inovasi. Guru juga diharap mampu memainkan peran sebagai pembawa perubahan dalan dunia pendidikan yang dinamis.

Mirisnya, masih banyak PR yang harus diselesaikan pemerintah kita secepatnya, terutama terkait kualitas pendidikan. Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Himmatul Hasanah, M.P., mengatakan jika kualitas pendidikan negeri kita masih banyak yang perlu dievaluasi.

“Kita menyadari bersama bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih cukup jauh dari negara-negara lain. Berdasarkan data dan sosialisasi yang telah kami lakukan di lebih dari 205 kabupaten serta audiensi bersama dengan pemerintah pusat, maka terdapat beberapa problematika yang dialami Indonesia. Pertama, kekurangan guru. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun 2017 APKASI memiliki inisiasi untuk menyelenggarakan sebuah forum untuk diskusi perihal problematika pendidikan. APKASI memiliki concern memperjuangkan guru-guru di daerah dan pelosok tanah air. Hasilnya, ada 17 rekomendasi, yang salah satunya memohon formasi PNS untuk guru agar segera diberikan pada pemerintah. Selanjutnya, terkait P3K harus segera dilaksanakan. Alhamdulillah, di tahun 2019, pemerintah merealisasikan hal itu. Pemerintah telah melakukan pengangkatan lebih dari tujuh puluhan ribu. Lalu, di tahun 2020-2021, juknis terkait P3K juga sudah disiapkan. Namun, masih ada kendala pada bagian penganggaran. Penganggaran masih dilakukan di daerah. APKASI sangat berharap agar penganggaran ini tidak dibebankan pada daerah, tetapi pada pemerintah pusat,” jelas Himma.

Beberapa PR inilah yang membuat Kominfo RI dan APKASI bersama Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara melalui platform SahabatGuru terus bersinergi meningkatkan kualitas guru di era 4.0 dengan peningkatan literasi digital yang dikemas melalui webinar pendidikan gratis bagi para guru.

Herman Suherman sebagai Bupati Cianjur mendukung penuh program baik yang telah terencana oleh APKASI dan YPAN ini.

“Kami terus mendorong para guru untuk memiliki kompetensi berupa cakap bermedia digital, cakap numerasi yang berlandas pada kecakapan karakter, sehingga guru dapat menghadirkan sikap kebhinnekaan global di tengah pesatnya kemajuan dunia digital. Realisasinya berupa menjalin kerja sama dengan Kemenkominfo, APKASI, dan YPAN dengan mengadakan webinar pendidikan. InsyaAllah webinar ini diikuti oleh guru-guru semua jenjang dan para praktisi pendidikan di wilayah Cianjur,” papar Bupati Cianjur.  

Pada kesempatan kali ini, Bupati Cianjur juga menyampaikan jika sistem penggajian guru-guru honorer di Cianjur masih dibebankan pada pendanaan BOS. Banyaknya kuota penerimaan ASN P3K juga masih belum memenuhi kebutuhan sekolah yang ada di Cianjur.

“Saat ini data tenaga pendidik yang berstatus honor SD dan SMP di awal tahun 2021 telah diangkat sebagai ASN P3K sebanyak 1.720 orang dengan beban penggajian pada DAU APBD. Selanjutnya, di akhir tahun 2021, tenaga pendidik berstatus honor pada jenjang SD dan SMP sebanyak 4.286 orang telah lolos dan ikut ujian. Rencana, kuota penerimaan ASN P3K Cianjur tahun 2022 dari BKN sebnayak 279 orang, dan pada tahun 2023 Cianjur akan mendapat kuota 250 orang. Jika dilihat dari data kebutuhan tenaga pendidik untuk memenuhi sebanyak 1.240 unit sekolah negeri jenjang SD dan sebanyak 155 unit sekolah negeri jenjang SMP ternyata tidak sebanding dengan kebutuhan tenaga pendidik ASN P3K. Sehingga, perlu pengangkatan guru honor untuk menjadi guru PNS atau P3K untuk memenuhi kebutuhan guru jenjang SD dan SMP sebanyak 8.000 guru,” ucap Herman.

Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Masih banyak juga evaluasi yang perlu diperbaiki. Dengan adanya webinar dari SahabatGuru ini, semoga guru-guru di Cianjur mengalami peningkatan kompetensi yang signifikan terutama dalam growth mindset agar mampu menghadirkan aktivitas pembelajaran daring yang menyenangkan dan inovatif. Selain itu, semoga webinar kali ini bisa menjadi ajang penyampaian aspirasi pemimpin daerah sehingga terjadi penemuan solusi terbaik agar kualitas pendidikan di Indonesia lebih baik lagi.   

ANIS SAFITRI

 

 

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Anis Safitri Menulis itu alternatif untuk menebar cinta kasih dan menjadikan dunia lebih baik. Instagram @irtifassina.