Tumbuhkan Jiwa Kompetitif Anak Melalui 6 Cara ini !

Mengapa memberi pendidikan terbaik saja masih dinilai belum cukup untuk menjamin kesuksesan anak ?

Mar 30, 2023 - 12:38
Mar 31, 2023 - 02:51
 0
Tumbuhkan Jiwa Kompetitif Anak Melalui 6 Cara ini !
Anak-anak berlari (Monkey Business Images/Shutterstock)

Kita tahu bahwa setiap orangtua memiliki harapan yang tinggi pada anaknya. Sudah menjadi tanggungjawab kita untuk memberikan pendidikan terbaik agar anak mecapai kesuksesan sesuai dengan apa yang kita harapan. Pada dasarnya membentuk kesuksesan pada anak membutuhkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal yakni berasal dari dalam diri anak itu sendiri, seperti kecerdasan, keinginan dan kemauan anak. Sedangkan faktor eksternal adalah fasilitas dan dukungan orang-orang disekitarnya. 

Kedua faktor tersebut harus seimbang untuk menciptakan kesuksesan anak. Namun kerapkali anak merasa kehilangan jiwa kompetitifnya. Hal ini yang membuat anak merasa kalah sebelum berjuang. Padahal jiwa kompititif adalah hal terpenting dalam membentuk faktor internal untuk mencapai kesuksesan. 

Lalu apa saja yang dapat menumbuhkan jiwa kompetitif anak?

1. Puji kerja kerasnya
Memberi pujian atas kerja keras anak merupakan hal sederhana yang dapat membangkitkan jiwa kompetitif anak. Dengan menghargai kerja keras anak, akan tumbuh sosok gigih dan pantang menyerah. Anak akan terus berusaha dan terus mencoba kesempatan yang ada didepan mereka demi mencapai kesuksesan.  

2. Jangan terlalu berfokus pada hasil 
Sebagai seorang pendidik kita harus mampu berorientasi pada tujuan yakni untuk membentuk anak menjadi lebih baik dari masalalu. yang terpenting bukanlah hasilnya, namun bagaimana proses anak menjadi lebih baik dari hari ke hari. Tanamkan bahwa nilai bukan sebagai tolak ukur keberhasilan. Kemenangan juga bukan tujuan akhir. Namun langkah sederhana untuk mencapai perubahan agar menjadi lebih baik adalah yang terpenting.

3. Libatkan anak dalam kegiatan kompetisi
Melibatkan anak dalam kegitan-kegiatan kompetisi dapat membentuk jiwa kompetitif anak. Jika anak terbiasa aktif dalam kegiatan-kegiatan kompetisi, secara tidak langsung akan dapat membentuk mental percaya diri pada anak. Hal ini juga akan membuat anak terbiasa dengan adanya kemenangan dan  kegagalan.   

4. Belajar menerima kegagalan
Kita tahu bahwa kegagalan adalah guru yang konsisten. Ketika mengalami kegagalan, naluri manusia merasakan emosi negatif seperti halnya kekecewaan, kesedihan dan kemarahan. Belajar menerima kegagalan akan membentuk respon positif dalam menganggapi kesalahan yang dilakukan. Penting bagi kita untuk mengajarkan anak dalam menerima kegagalan. Dengan menerima kegagalan, anak dapat memproses kegagalan itu dan menjadikannya sebagai pembelajaran untuk menghadapi tantangan di depan. 

5. Jangan batasi anak bertanya 
Pertanyaan merupakan sebuah ekspresi atas keingintahuan anak. Dengan tidak memberi batasan pertanyaan pada anak, akan membentuk anak untuk terbiasa berpikir kritis. Pertanyaan yang muncul adalah sebagai ladang ilmu untuk mengetahui hal-hal yang belum ia ketahui. Akan lebih baik beri dorongan pada anak agar terus bertanya, untuk melatih jiwa kompetitif anak. 

6. Bangunkan semangat belajarnya
Semangat belajar menjadi hal yang paling krusial dalam membentuk jiwa kompetitif anak. Berilah dukungan penuh pada anak dalam mencapai tujuannya. Berikan motivasi dan berikan fasilitas yang memadai untuk anak dapat belajar. Dukungan penuh pada anak akan membuat anak semakin bersemangat dalam mencapai tujuannya.  

Beberapa hal tersebut dapat dijadikan acuan untuk membangun jiwa kompetitif pada anak. Dengan menumbuhkan jiwa kompetitif pada anak, dapat menjadi sebuah dorongan yang bersifat positif agar anak mencapai kesuksesan. Adanya jiwa kompetitif, akan membuat anak mendapat banyak pelajaran hidup yang berguna bagi kehidupannya di masa mendatang.

Aulia A.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow