Sosok 6 Wanita Tangguh bagi Pendidikan Indonesia

Pendidikan merupakan bidang yang masih membutuhkan banyak perhatian di Indonesia. Tak hanya oleh pemerintah, masyarakat umum pun bisa berperan dalam menyukseskan pendidikan.

Dec 18, 2021 - 04:05
Dec 19, 2021 - 18:20
 0
Sosok 6 Wanita Tangguh bagi Pendidikan Indonesia
Ilustrasi. Inspirasi.

Pendidikan merupakan bidang yang masih membutuhkan banyak perhatian di Indonesia. Tak hanya oleh pemerintah, masyarakat umum pun bisa berperan dalam menyukseskan pendidikan. Tidak harus terus menerus tentang seorang pria yang dapat berperan penting bagi dunia pendidikan. Namun ada juga beberapa tokoh wanita yang telah memberikan sumbangsih terbaiknya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

Berikut 6 sosok wanita inspiratif di bidang pendidikan Indonesia

1.Ayu Kartika Dewi

Ayu Kartika Dewi

Ayu Kartika Dewi merupakan lulusan pascasarjana Duke University, Amerika Serikat. Ayu merupakan inisiator dan pendiri organisasi Sabang Merauke, sebuah organisasi yang menyelenggarakan program pertukaran pelajar antar daerah di Indonesia. Sabang Merauke merupakan akronim dari Seribu Anak Bangsa Merantau untuk Kembali.

Organisasi ini dibangun pada 28 Oktober 2012, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Didirikannya organisasi ini bertujuan untuk membuka pandangan anak-anak Indonesia untuk memahami pentingnya pendidikan dan menanamkan nilai kebhinekaan melalui program pertukaran pelajar. Bersama Sabang Merauke, ia berusaha untuk menghapus intoleransi yang bisa saja muncul di antara generasi muda bangsa.

2.Butet Manurung

Butet Manurung
Butet Manurung mempunyai nama asli Saur Marlina Manurung. Butet adalah perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia. Butet merupakan seorang lulusan UNPAD yang meraih dua gelar sarjana, yaitu di program studi Antropologi dan juga Sastra Indonesia. Sekolah rintisan pertamanya diperuntukkan bagi Orang Rimba (Suku Kubu) yang tinggal di sekitar Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi.

Pelajaran berupa membaca, menulis, dan berhitung dilakukan Butet sembari tinggal bersama mereka. Setelah menemukan program yang pas untuk anak-anak suku tersebut, ia mendirikan Sokola Rimba. Tak hanya di Jambi, Sokola Rimba juga hadir di daerah terpencil lain di Indonesia seperti Halmahera dan Flores. Sampai saat ini Butet bisa memberikan manfaat untuk 15.000 masyarakat adat agar bisa mengenyam pendidikan formal yang layak.

3.Nila Tanzil

Nila Tanzil
Nila Tanzil dulunya dikenal sebagai seorang jurnalis dan presenter televisi. Selepas mengundurkan diri dari jabatan tinggi, Nila tinggal di Sumbawa. Di sana, dia justru menemukan ide untuk membangun perpustakaan gratis untuk anak-anak daerah. Nila yang juga seorang konsultan travel tersebut kemudian mendirikan Taman Bacaan Pelangi. Dia ingin memberikan dedikasih dan sumbangsih bagi kemajuan pendidikan Indonesia melalui perpustakaan gratis yang dibuatnya. Dalam hal ini Nila langsung  mendatangkan 2.000 buku yang dibawanya langsung dari Jakarta saat pembukaan perpusatakaan pertamanya. Kini, Nila telah memiliki lebih dari 30 taman bacaan yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia Timur seperti Flores, Maluku, Sumbawa, Halmahera, dan Papua.

4.Emanuela Mila

Emanuela Mila
Emmanuela Mila, merupakan seorang pendiri Komunitas Rumah Dongeng Pelangi. Kecintaannya terhadap cerita dongeng mengantarkannya pada pembentukan komunitas yang bertujuan untuk menghibur, selain menghibur dongeng juga bisa membantu anak untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya. Karena prihatin dengan kondisi ini, Emmanuela Mila mendirikan Rumah Dongeng Pelangi. Berawal dari kegemaran mila untuk membacakan dongen untuk anak-anaknya, yang membuat anaknya lebih cepat menangkap pembicaraan orang lain, mempunyai kosakata yang lebih banyak, dan memiliki ketertarikan tinggi terhadap buku.

Mila mendirikan Rumah Dongeng Pelangi (RDP) sejak April 2010. Rumah dongeng yang satu ini berkomitmen mengadakan Dongeng Charity bagi anak-anak panti asuhan, sekolah kolong, dan keluarga prasejahtera. RDP juga mempunyai program pendampingan bagi guru-guru pendidikan anak usia dini (PAUD) agar menggunakan dongeng sebagai metode belajar. Misi yang dibangun oleh mila adalah untuk menyebarkan kecintaan terhadap dongeng untuk seluruh masyarakat Indonesia.

5.Najelaa Shihab

Najelaa Shihab
Najelaa, melihat pendidikan sebagai kekuatan utama yang mempengaruhi masyarakat, terutama di Indonesia dimana situasinya sangat penting. Najelaa Shihab telah menjadi pelajar dan pendukung pendidikan seumur hidup. Ketertarikan yang besar terhadap dunia pendidikan menjadikan Najeela Shihab fokus mempelajari bidang psikologi dengan fokus pendidikan anak.

Najelaa mendirikan Sekolah Cikal pada tahun 1999 saat mengambil gelar masternya dalam bidang psikologi. Saat ini, organisasi ini memiliki tujuh kampus, termasuk satu yang didedikasikan untuk guru, sedang membangun gedung kedelapan dan memiliki 2.400 siswa. Selain sekolah cikal, Najelaa juga mendirikan inibudi.org pada tahun 2012, sebuah situs yang menampilkan video pendidikan yang dibuat oleh guru dan juga siswa

6.Septi Peni Wulandari

Septi Peni Wulandari
Septi Peni Wulandani merupakan ibu dari tiga anak yang awalnya hanya seorang ibu rumah tangga. Suaminya, Dodik Mariyanto, memberikannya kebebasan untuk berkembang. Dari keinginannya untuk membantu para ibu rumah tangga lain untuk berkembang, Septi mendirikan Insitut Ibu Profesional (IIP). Lembaga ini mencetak ibu rumah tangga tangguh yang nantinya bisa menjadi guru hebat bagi anak-anaknya. Baginya, ibu berperan sebagai pilar keluarga yang akan menentukan kualitas keluarga termasuk kualitas anak dan generasi penerus bangsa.

Septi menerapkan beberapa tahapan belajar untuk para ibu seperti Bunda Sayang, Bunda Cekatan, Bunda Produktif, dan Bunda Salehah. Dia mendirikan IIP di rumahnya di Salatiga pada tahun 2011. Hingga saat ini, anggota IIP sudah tersebar di 40 kota di Indonesia dan negara lain seperti Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Mesir, dan Dubai. Selain mendirikan IIP, Septi juga merupakan penggagas konsep belajar bernama Jarimatika dan Abaca-Baca. Keduanya adalah metode belajar matematika dan membaca alternatif yang dinilai lebih mudah dan praktis.

Itulah enam wanita inspiratif dan sangat berjasa di bidang pendidikan Indonesia. Semoga keenam sosok ini bisa menginspirasi sahabat guru untuk tetap semangat mengajar ataupun belajar dan ikut berperan memajukan pendidikan di Indonesia, demi Indonesia yang lebih baik lagi ke depannya.

Salam inspirasi Indonesia maju!

Daffa Nur R.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow