Sinergi Bersama Bangun Pentingnya Kompetensi 4C dan Karakter Guru dalam Dunia Digital

SahabatGuru - Webinar ini juga dihadiri oleh para Keynote Speaker yaitu Hj. Etik Suryani, SE., MM selaku Bupati Kabupaten Sukoharjo dan Hasbi Anshory, S.E., MM selaku anggota Komisi 1 DPR RI. Selain itu, dihadiri oleh empat narasumber yaitu Dona Octanary, M. PD selaku Research and Development SEAMOLEC yang membawakan materi Keamanan Digital, Agung Nugroho Catur Saputro, S. PD., M. SC selaku dosen FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) yang membawakan materi Kecakapan Digital, Ahmad Badeowi Abdul Rauf selaku Ketua Yayasan Sukma/Tokoh Pendidikan yang membawakan materi Etika Digital dan Yogo Dwi Prasetyo S. PD., M. PD., M. SC selaku Dosen Lepas Pendidikan Kimia FMIPA UII yang membawakan materi Budaya Digital, serta dihadiri KOL (Key Opinion Leader) yaitu Ayonk selaku Aktor, Musisi dan Host, dengan moderator webinar Nabila Nadjib.

Pembukaan webinar hari ini dibuka oleh sambutan dari Bupati Kabupaten Sukoharjo yaitu Hj. Etik Suryani dan Hasbi Anshory yang mana mereka mendukung dan mendorong untuk para guru agar dapat mengembangkan kompetensi 4C di era digital ini.

Dalam menghadapi pembelajaran di era digital ini, siswa dan terutama guru harus memiliki digital skill. Seperti yang disampaikan “Digital Skill yang harus dimiliki yaitu Information/data literacy (informasi dan literasi data), communication and collaboration (komunikasi dan kolaborasi), digital content creation (membuat konten), dan safety (keamanan),” ungkap Agung Nugroho Catur Saputro. Selain itu Agung Nugroho juga menyampaikan bahwa di era digital ini proses pembelajaran harus diubah dari mendengar, mencatat, dan menghafal menjadi mencari, merangkai dan memahami. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mengeskplor lebih luas dan dapat memahami materi yang disampaikan.

Tentunya dalam mencari dan menelurusi informasi di era digital ini, kita sebagai guru harus memahami etika dalam berdigital. Beretika dalam mengambil informasi di website tertentu merupakan hal yang penting, kita pun harus mencantumkan sumbernya.

“Terdapat 4 ethical issues yang harus kita pahami yaitu, personal privacy (data privasi), access right (hak akses), copyright (hak cipta), harmful action (tindakan berbahaya), liability (pertanggungjawaban), piracy (pembajakan),” ungkap Ahmad Badeowi Abdul Rauf. 

Merupakan hal yang sangat penting kita sebagai guru dalam beretika di dunia digital ini. Untuk tetap mencantumkan sumber pada informasi yang telah kita gunakan karena akibatnya yang fatal akan terkena copyright, dan tentu juga tetapi menggunakan aplikasi atau software yang resmi dan bukan yang bajakan atau tidak resmi. Karena jika kita sudah paham dengan adanya etika di dunia digital, kita sebagai seorang guru akan mampu membimbing siswa kita untuk menggunakan perangkat digital yang baik dan benar sesuai etika digital. Kemanan digital pun tetap harus kita perhatikan. Kita harus lebih memperhatikan website yang kita gunakan apakah dapat dipercaya atau tidak. Seperti yang disampaikan oleh Dona Octanary.

“Pastikan memilih menggunakan identitas asli atau samar saat mengelola akun platform digital, amakan identitas utama yakni alamat surat elektronik yang kita gunakan dalam mendaftar pada suatu platform digital, serta lindungi dan konsolidasikan identitas digital dalam berbagai platform digital yang dimiliki,” ungkapnya.

Sebagai seorang guru, kita harus memiliki kecakapan dalam digital, etika dalam dunia digital, budaya digital serta harus memahami kemanan digital. Agar kelak kita bisa membimbing siswa kita dalam menggunakan perangkat digital yang baik dan benar. Dengan adanya era digital ini, sebagai guru kita harus rajin mengeksplor dan belajar tentang digital untuk membantu meningkatkan Pendidikan dan pembelajaran di Indonesia. Semoga dengan adanya webinar ini guru-guru di Kabupaten Sukoharjo dan di seluruh Indonesia dapat terus berkembang di era digital ini. 

NADIA