Pelajar Itu Ya belajar, Bukan Pacaran

Cukup miris melihat pelajar yang kerjanya hanya sibuk berpacaran hingga lebih mementingkan perkataan pacarnya dibanding guru ataupun orang tuanya. Memangnya apa sisi positif dair pacaran selain menghabiskan uang orang tuanya?

Sep 7, 2023 - 03:23
Aug 25, 2023 - 08:00
 0
Pelajar Itu Ya belajar, Bukan Pacaran
ilustrasi oleh freepik

Masa muda itu masa yang menyenangkan, setidaknya itulah yang banyak dikatakan oleh anak muda saat ini. Sehingga tak heran banyak yang mengidentikan masa remaja dengan waktu untuk bermain, bercanda, ataupun mengeksplorasi hal baru. Tak jarang pula, banyak anak remaja yang menjadikan masa muda mereka sebagai waktu untuk berpacaran. Padahal, sejatinya menjalin hubungan dengan orang lain hanyalah cinta semu. Seharusnya, mereka melakukan hal yang lebih baik daripada sekedar berpacaran seperti mengembangkan hobi, belajar hal baru, fokus meraih prestasi, dan beragam hal positif lainnya. 

Pada dasarnya, pacaran merujuk kepada hubungan asmara antar 2 orang tanpa ikatan resmi (seperti pernikahan) yang umumnya dilakukan oleh remaja. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi orang-orang untuk berpacaran seperti mencari support system, ingin mendapat afeksi, dan beragam alasan lainnya. Pacaran sendiri memiliki dampak buruk terutama bagi pelajar, misalnya dapat mengganggu akademik siswa, tak sedikit pelajar yang terganggu kehidupan akademiknya akibat berpacaran. Hal ini terjadi karena berpacaran akan memecah fokus siswa sehingga tidak lagi konsentrasi dalam pelajarannya. Jika diteruskan, maka tak menutup kemungkinan pelajar tersebut tidak akan serius lagi dalam belajar kemungkinan hamil diluar nikah, sudah banyak kita mendengar kabar dimana pelajar perempuan yang dihamili oleh pacarnya lalu kabur begitu saja. Walaupun ada juga yang mau bertanggung jawab namun terpaksa melakukan pernikahan dini. Tentu sangat disayangkan bukan bagaimana sebuah hubungan semu dapat menuntun pelajar yang seharusnya mengejar cita-cita menuju penderitaan yagn menyakitkan dan memalukan.

Sebaiknya cobalah dipikirkan lagi baik-baik terutama pelajar. Untuk apa pelajar berpacaran? Apakah karena ingin mendapatkan dukungan maupun support system? Ketahuilah bahwa orang tua, teman, dan kerabat juga dapat menjadi sumber dukungan yang lebih baik. Apakah karena ingin mendapatkan rasa afeksi? Ketahuilah bahwa itu bukanlah rasa cinta, melainkan sekedar rasa nyaman antar kedua belah pihak. Sejatinya, masih banyak hal baik yang dapat dilakukan oleh para epalajar seperti belajar dengan tekun, mengasah diri agar lebih baik, menjadi agen perubahan, dan beragam aktivitas bermanfaat lainnya ketimbang mengurus anak orang. Pelajar juga pada dasarnya merupakan pemuda yang penuh dengan potensi. Tidak kah kalian mengetahui bahwa betapa besarnya peran pemuda? Soekarno saja pernah berkata “Berikan aku 10 pemuda, maka aku guncangkan dunia” demikianlah bagaimana Sang Proklamator menggambarkan kekuatan dari pemuda. Dan pikirkan ini lagi: kebanyakan dari pemuda masih dalam tanggungan orang tuanya, jadi bagaimana mereka ingin mengurus sang “pacar” sedangkan mereka masih dalam urusan orang tuanya? Mulailah mengingat hal ini: “Kupu-kupu akan kabur jika dikejar dan ditangkap", tetapi jika kita mempunyai sebuah kebun maka kupu-kupu akan datang dengan sendirinya”. Fokuslah dalam mengembangkan diri sendiri dan jodoh akan mendatangi dirimu tanpa harus menjalin hubungan yang tidak pasti.

Maka dengan itu, hendaknya pemuda menyadari posisinya sebagai manusia yang masih dalam perkembangan baik fisik, mental, maupun emosional. Tahanlah sejenak perasaan yang menggebu-gebu itu. Selesaikan dirimu sendiri, baru kamu bisa meminang anak orang lain. Sekarang masih belum terlambat untuk memulai dari awal. Perbaiki belajarmu, tingkatkan prestasimu, buatlah orang tuamu bangga, dan tekunlah menggapai asa. Bagi para orang tua juga diharapkan memeperhatikan pergaulan anaknya. Pastikan masa muda anaknya diisi dengan pelajaran dan pengalaman, bukan sekedar cinta-cintaan. Karena bangsa ini membutukan seorang penggerak yang membutuhkan kekuatan, pengetahuan, dan kebijaksanaan. Dan seseorang yang mempunyai ketiga hal tersebut pastilah menghabiskan masa mudanya dengan pembelajaran.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Darma Putra Kusuma Wijaya Saya adalah mahasiswa jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gadjah Mada. Saat ini saya memiliki ketertarikan dalam isu pendidikan di Indonesia