Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Dec 12, 2022 - 02:48
Jun 5, 2023 - 07:13
 0
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
Foto ilustrasi oleh Freepik

Setelah dua tahun MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) dilaksanakan secara online, tahun ini dengan penuh suka cita insan pendidikan melaksanakan akhirnya melaksanakan MPLS secara offline. MPLS merupakan fase awal bagi peserta didik baru dilingkungan satuan pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas sederajat.

Berdasarkan surat edaran resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa awal masuk tahun pelajaran 2022/2023 adalah pada hari Senin 11 Juli 2022. Dengan berpijak pada ketentuan tersebut maka sekolah akan menggelar pelaksanaan MPLS pada tanggal 11-15 Juli 2022. Fase ini dilakukan guna mengenalkan lingkungan belajar baru bagi peserta didik agar proses dan tahapan belajar dapat berjalan lebih optimal. Ada pepatah mengatakan " Tak kenal maka tak sayang " . Pepatah ini tepat digunakan oleh pelaksana kegiatan MPLS dilingkungan sekolah kepada peserta didik baru agar terbangun semangat dan kebanggaan mengikuti rangkaian kegiatan MPLS 2022/2023.

Ada yang berbeda dari dua tahun sebelumnya selain pelaksanaan yang dilaksanakan secara langsung, yakni himbauan pemerintah untuk semua sekolah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum merdeka meskipun belum semua kelas menerapkan kurikulum tersebut. Pelaksanaan kurikulum merdeka sendiri telah diatur oleh berbagai regulasi baik dalam tataran undang-undang sampai surat edaran resmi dari dinas pendidikan baik provinsi maupun kabupaten dan kota. Tentu ini adalah langkah strategis dalam mewujudkan cita-cita tujuan pendidikan nasional.

Start Awal Membangun Optimisme Peserta Didik

Setelah fase penerimaan peserta didik baru ( PPDB) 2022/2023 dinyatakan usai maka saatnya sekolah menggelar tahapan selanjutnya yakni masa pengenalan lingkungan sekolah. Bukan tanpa catatan, PPDB yang digelar tahun ini tetap saja masih menyisakan berbagai PR terutama keberlangsungan sekolah swasta yang juga memiliki andil besar dalam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional. Namun,   tahapan evaluasi proses PPDB tahun ini hendaknya menjadi bahan evaluasi agar PPDB di tahun selanjutnya dapat lebih memberikan ruang gerak bagi sekolah swasta.

Dimulainya masa pengenalan lingkungan sekolah secara teoritis menjadi start awal bagi peserta didik untuk membangun optimisme dalam menapaki proses pembelajaran di satuan Pendidikan masing-masing.

Bagaimana caranya?. Sekolah dan segenap unsurnya harus membangun sinergi bersama agar muatan materi MPLS dapat menjadi bekal bagi peserta didik baru untuk memiliki semangat belajar yang lebih optimal. MPLS bukanlah rutinitas tahunan yang digelar tanpa memperhatikan aspek perubahan. Terlebih saat ini keseriusan pemerintah dalam menyukseskan kurikulum merdeka harus mendapatkan dukungan bersama. Oleh karenanya, memberikan materi yang tepat dan sesuai kebutuhan peserta didik baru dengan orientasi kurikulum merdeka adalah start awal membangun mindset optimisme peserta didik untuk siap menjalani fase pembelajaran tahun 2022/2023. Sejatinya, ruang pembelajaran tidak hanya dilaksanakan di lingkungan sekolah, namun juga dimana saja yang memungkinkan untuk membentuk karakter peserta didik yang tangguh dan siap menghadapi tantangan zaman yang semakin kompetitif.

Parameter suksesnya MPLS adalah tanggung jawab bersama yakni terjalinnya sinergi utuh untuk memanfaatkan waktu sebelum dimulainya proses pembelajaran yang sesungguhnya. Sinergi yang utuh diharapkan dapat menyatukan visi besar yakni terbentuknya karakter peserta didik yang memiliki semangat nasionalisme, jujur, tangguh, dan yang berorientasi pada profil pelajar pancasila serta menjadikan agama sebagai bekal utama dalam berproses menjadi bagian dalam kehidupan bermasyarakat.

Ada tiga faktor penentu suksesnya muatan materi MPLS dapat membersamai peserta didik dalam tahapan dan proses pembelajaran.

Pertama, regulasi yang mengatur hendaknya menjadi acuan utama sekolah untuk melaksanakan MPLS sesuai rule of target yakni terbentuknya karakter peserta didik yang menjiwai profil pelajar Pancasila. Jika dimungkinkan ada materi tambahan maka dapat disesuaikan dengan silabus MPLS yang ada. Pada prinsipnya sekolah memiliki kewenangan melaksanakan MPLS namun harus tetap berpedoman pada silabus pelaksanaannya. Namun yang lebih penting lagi adalah sekolah harus memastikan tidak ada senioritas, kekerasan, dan kekhawatiran sejenisnya.

Kedua, sekolah selaku penanggungjawab pelaksanaan MPLS hendaknya mewanti-wanti guru selaku pelaksana lapangan sukses dan tidaknya MPLS ini digelar. Artinya, peran sentral kepala sekolah dalam mengontrol dan memastikan MPLS berjalan sesuai regulasi dan aturan sehingga tidak membuat aturan baru atau bahkan membuat aturan secara mandiri.

Dan yang ketiga adalah partisipasi orang tua peserta didik dalam mendukung suksesnya pelaksanaan MPLS. MPLS yang sudah mulai dilaksanakan hendaknya mendapatkan perhatian serius dari orang tua peserta didik agar semangat belajar peserta didik baru dapat selaras dengan apa yang menjadi program pembelajaran di sekolah. Peran orang tua dalam MPLS tentu sangat krusial, mulai dari memfasilitasi pemahaman awal, memotivasi, hingga terus memantau aktivitas MPLS agar muatan materi yang telah disusun oleh pemerintah dapat terlaksana secara maksimal.

MPLS yang secara resmi menjadi awalan pelaksanaan pembelajaran, semoga menjadi pemicu semangat semua pihak terutama peserta didik untuk terus bersiap menyongsong, membentuk, dan membangun generasi yang berpola pikir tangguh. Selamat melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah. Jika kita memaknai MPLS sebagai sebuah momentum positif, maka masing-masing dari kita harus mengambil peran positif untuk tetap berkontribusi terbentuknya mental awal siswa yang memiliki semangat belajar yang optimal. MPLS merdeka bukan berarti bebas menentukan konten dan muatan pengenalan lingkungan sekolah, namun keleluasaan pesertadidik dalam mengakses fasilitas pendidikan dilingkungan barunya untuk menjemput kesuksesan dalam ruang dan proses pembelajaran.

Penulis adalah

Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

SMA Islam Al Azhar 15 Kalibanteng Semarang

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Ariyadi Seorang Pendidik, Mengabdikan dirinya sebagai muslim pembelajar.