Orang tua harus memerhatikan makanan anaknya karena berkaitan dengan pendidikannya
Makanan yang baik merupakan salah satu hak anak usia sekolah yang harus terpenuhi karena berpengaruh terhadap pendidikannya. Namun sayang sekali masih banyak orang tua yang meremehkan masalah ini
Pernahkan kita sebagai orang tua memerhatikan jajanan anak di sekolah? Saya rasa masih banyak yang acuh tak acuh mengenai hal ini. Padahal mengonsumsi jajanan yang sembarangan memiliki banyak resiko yang dapat mengganggu kesehatan dan mempengaruhi kegiatan akademik anak di sekolah. Sebagai orang tua yang baik hendaknya kita selalu memperhatikan anak kita, termasuk apa yang mereka konsumsi. Karena makanan sendiri bagaimanapun juga memiliki dampak jangka panjang yang akan mempengaruhi banyak hal bagi anak, termasuk pendidikan. Jika makanan itu baik maka sang anak akan senantiasa sehat dan akan menunjang sang anak agar lebih berprestasi, begitupula sebaliknya. Dengan demikian, makanan menjadi salah satu hal yang krusial terutama bagi anak dimasa pertumbuhan yang sedang menempuh pendidikan.
Namun sebelumnya, ada satu pertanyaan yang timbul mengenai hal ini: “Sebenarnya apa kaitan makanan dengan pendidikan anak di sekolah?”. Jawabannya sangat singkat: kandungan dari makanan itu sendiri. Makanan pada umumnya memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, mineral, protein, dan semacamnya. Makanan dapat dikatakan baik jika makanan tersebut tidak hanya sekedar mengenyangkan perut namun juga mampu mencukup kebutuhan gizi dan tidak mengandung zat yang membahayakan dari tubuh. Contoh makanan yang baik bagi anak adalah daging hewani (seperti ayam atau sapi), sayur mayur, buah-buahan, susu, dan sebagainya. Makanan tersebut mengandung banyak zat yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak seperti kalsium, protein, vitamin B kompleks, zat besi, dll. Dengan mengonsumsi makanan yang baik maka anak akan lebih fokus dalam belajar yang akan menuntun mereka agar semakin berprestasi. Sayangnya banyak anak-anak yang kurang suka makanan bergizi terutama sayuran dikarenakan rasanya yang tidak enak dan kurang menarik.
Sebaliknya, makanan yang buruk merupakan makanan yang memiliki dampak negatif bagi tubuh. Biasanya tidak mempunyai nutrisi, mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh dan hanya sekedar mengenyangkan perut saja. Hanya saja makanan seperti ini dikemas dengan rasa yang enak ataupun penampilan yang menggugah selera. Walaupun enak, makanan seperti ini akan berdampak buruk kepada tubuh. Misalnya saja permen yang mengandung pemanis buatan karena dapat merusak gigi atau makanan instan yang mengandung perasa buatan dan pengawet yang akan merusak tubuh anak. Walau demikian, makanan yang terlihat biasa pun ada juga yang tidak disarankan bagi anak usia sekolah seperti minuman boba yang tinggi kadar gula. Makanan seperti ini hanya akan membuat anak sakit dan menurunkan kinerja otak karena tidak memenuhi kebutuhan nutrisi. Maka dengan itu para orang tua harus memperhatikan kembali apa yang dikonsumsi anaknya.
Setelah mengetahui dampak dari makanan bagi anak, hendaknya orang tua mulai peduli terhadap masalah ini. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua seperti:
-Mengedukasi anak mengenai makanan yang boleh, dibatasi, dan dilarang untuk dimakan beserta alasan yang jelas. Usahakan orang tua dapat meyakinkan anak bahwa makanan dapat memengaruhi banyak hal termasuk kesehatan dan pendidikan mereka
-Memberikan bekal kepada anak. Selain hemat dan mencegah anak membeli jajanan yang tidak terjamin kehigienisannya, bekal juga lebih terjamin dibandingkan makanan luar yang belum jelas apa bahan dan kandungannya. Tentu saja orang tua harus memperhatikan bekal yang diberikan karena jika makanan yang diberikan tidak sehat, maka sia-sia saja bekal tersebut diberikan
-Menasehati anak agaar selalu terhidrasi dengan minum air putih yang cukup
Selain orang tua, pihak sekolah dan pemerintah juga dapat bersinergi mengenai masalah ini. Pihak sekolah bisa memberikan sosialisasi makanan kepada murid dan pemerintah bisa membuat imbauan dan program bagi masyarakat agar mereka terutama yang memiliki anak semakin sadar dan peduli tentang makanan yang mereka konsumsi. Pada dasarnya anak adalah calon penerus bangsa, jika mereka memiliki hidup yang sehat maka itu sudah menjadi salah satu modal agar kelak dapat berkarya dan berkontribusi untuk kemajuan kita bersama.
What's Your Reaction?