(Masih) Kurikulum Merdeka
#kurikulummerdeka #kreativitasguru #ruang eskpresiguru
Sepekan setelah awal tahun pelajaran 2023/2024 dimulai sekolah tampak padat kegiatan yang melibatkan guru yakni mengoptimalkan layanan pembelajaran di ruang kelas. Selain itu beberapa sekolah juga masih melaksankan in house training (IHT) dengan tema yang masih up to date Implementasi Kurikulum Merdeka. Tidak hanya di lingkungan sekolah, berbagai provider, LPTK, bahkan komunitas juga menggelar berbagai pelatihan bersertifikat guna menunjang optimal kesiapan menyambut tahuan pelajaran 2023/2024 dengan pelayanan pendidikan yang jauh lebih baik. Berbagai pelatihan dan workshop yang digelar tentu sangat berdampak positif bagi kompetensi guru dan stakeholder lainnya.
Materi Penunjang Pembelajaran
Perjalanan Kurikulum Merdeka telah memasuki tahun kedua. Secara praktik, kurikulum merdeka adalah bukti pengembangan dari kurikulum sebelumnya yang disederhanakan berdasarkan kebutuhan (essential) peserta didik. Pertanyaannya, apakah praktik pelaksanaan kurikulum merdeka sejauh ini aman-aman saja? Apakah Kurikulum Merdeka akan menjadi kurikulum mutakhir? Apakah Kurikulum Merdeka sudah mengakomodir kepentingan semua unsur sekolah?.
Kurikulum Merdeka sampai saat ini masih mengalami banyak perubahan dan penyesuaian baik dari sisi kebijakan maupun dari sisi praktik lapangan. Tahun lalu cukup banyak sekolah yang mengkombinasikan antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka, walhasil ada yang bias dari point of target dari Kurikulum Merdeka. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya sarana penunjang yang dapat diakses oleh guru. Bayangkan, kurikulum baru tetapi sarana penunjang (buku ajar, dll) masih sangat terbatas untuk dapat diakses. Tetapi tahun ini penyempurnaan demi penyempurnaan sudah mulai dapat dirasakan oleh guru sehingga kesiapan menyambut tahun pelajaran 2023/2024 akan jauh lebih optimal.
Ada banyak penunjang suksesnya pelaksanaan Kurikulum Merdeka di tahun ini, diantaranya guru harus mengetahui berbagai kebijakan makro sehingga apa yang menjadi harapan besar dari Kurikulum Merdeka dapat terwujud. Selain itu, guru juga harus benar-benar mampu menjadi sahabat dekat teknologi, karena pada prinsipnya Kurikulum Merdeka membutuhkan kesiapan optimal guru dalam menampilkan performa terbaik di ruang pembelajaran.
Di ruang pembelajaran guru harus menampilkan kompetensi terbaik. Kompetensi terbaik bagi guru dapat ditunjang dengan kemauan guru untuk mengikuti berbagai pelatihan yang digelar secara online maupun offline, diantaranya adalah Canva, Classroom G-Suite, model penilaian, dan lain-lain.
Guru dan Ruang Ekspresi
Berada di abad serba digital, maka guru dituntut untuk siap bersanding dan bersahabat dengan kemutakhiran teknologi. Teknologi akan terus memutakhirkan dengan temuan-temuan baru yang akan sangat bermafaat dan menunjang kinerja bagisiapa saja, termasuk guru. Guru sejatinya adalah penyampai pesan moral disamping juga memiliki kapasitas professional yakni menyampaikan disiplin ilmu tertentu guna menunjang peserta didik dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran adalah fase saling menuangkan ide melalui diskusi, menyampaikan pendapat, menemukan hal baru yang terjadi antara guru dan peserta didik. Lazimnya pembelajaran, maka unsur pendidikan harus saling mendukung satu dengan unsur lainnya. Jika sinergi semua unsur pendidikan terjalin, maka tujuan pembelajaran akan dapat terwujud secara sempurna. Sejatinya, arah pendidikan tidak hanya membentuk karakter namun juga membentuk kecerdasan intelektual guna mewarnai kebutuhan zaman.
Saat ini, profil guru dengan mahir mengoperasikan berbagai perangkat teknologi sedang on fire. Hampir di semua sekolah guru yang memiliki keakraban dengan teknologi akan dianggap mumpuni. Oleh karenanya menjadi guru dengan muruah santun, produktif, akrab teknologi akan mampu menampilkan eksistensi di tengah derasnya arus teknologi informasi.
Ancaman serius justru berada pada rendahnya kreativitas peserta didik yang akan mengalami ketergantungan dalam menuntaskan penugasan jika sekolah kurang siasat dalam meminimalisir penggunaan perangkat media. Ini wajar, saat ini saja jika kita melihat perjalanan PJJ selama pandemi sangat membekas dalam pemahaman peserta didik yang seolah semua akan menjadi mudah dengan perangkat teknologi. Namun kehadiran guru dengan muruah ketawadhuan akan tetap dirindukan peserta didik sampai kapanpun.
Keyakinan ini harus terus kita serukan karena sampai saat ini peran guru memang sangat krusial apalagi kita berada di Negara yang sangat menjunjung tinggi peran sentral guru dalam ruang pembelajaran. Guru dengan ragam kompetensi harus terpatri, harus terus menjaga muruah keguruannya agar potensi sebagai penyampai disiplin ilmu dan pembentuk karakter peserta didik akan terus dirindukan oleh masyarakat.
Guru dengan karakteristiknya telah menunjukkan eksitensinya sebagai profesi yang mengajarkan betapa mulianya seseorang dengan bekal intelektual. Intelektual bagi guru adalah modal dasar agar kemampuan dalam mengelola kelas benar-benar menjadi seni yang mengagumkan dan dirindukan oleh peserta didik. Guru dengan totalitas disiplin keilmuannya yang ditopang dengan penguasaan teknologi akan mampu bersanding dengan kemutakhiran teknologi.
Tahun pelajaran 2023/2024 yang sudah di depan mata, mari kita sukseskan dengan kesungguhan dan keseriusan. Dengan penuh keyakinan bahwa Kurikulum Merdeka akan mampu menjawab tantangan dan kebutuhan zaman bagi peserta didik.
Semoga.
Penulis adalah
Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
SMA Islam Al Azhar 15 Kalibanteng Semarang
What's Your Reaction?