Manakah Pola Pikir Anda? Fixed Mindset atau Growth Mindset?
The New Psychology of Success menyebutkan bahwa growth mindset adalah salah satu kunci untuk mendapatkan suatu kesuksesan. Carol menyebut, individu yang memiliki growth mindset adalah mereka yang akan selalu percaya bahwa bakat yang dimilikinya selalu dapat dikembangkan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan kerja keras, menggunakan strategi yang tepat saat bekerja, hingga mendengarkan masukan dari orang lain.
Dilansir dari Thomas Edison State University, Carol Dweck, psikolog di Stanford University, lewat bukunya yang berjudul Mindset: The New Psychology of Success menyebutkan bahwa growth mindset adalah salah satu kunci untuk mendapatkan suatu kesuksesan. Carol menyebut, individu yang memiliki growth mindset adalah mereka yang akan selalu percaya bahwa bakat yang dimilikinya selalu dapat dikembangkan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan kerja keras, menggunakan strategi yang tepat saat bekerja, hingga mendengarkan masukan dari orang lain.
Sementara itu, seseorang yang memiliki pola pikir fixed mindset percaya bahwa kemampuan untuk melakukan sesuatu dipengaruhi oleh faktor genetis atau faktor bawaan. Mereka meyakini bahwa keterampilan dan keahlian memiliki sifat terberi (given).
Dalam suatu penelitian, Dweck menguji satu kelompok siswa dengan tantangan menyelesaikan sebuah puzzle tahap demi tahap, dari yang mudah hingga menyusun puzzle yang paling sulit. Pada level pertama tentunya merupakan tahap yang paling mudah, dengan waktu penyelesaian yang sangat cepat. Para kelompok siswa yang diuji merasakan bahwa tantangan ini sangat mudah untuk dilewati. Sehingga semua peserta merasa senang, apalagi ketika mereka diberikan pujian oleh pihak pengujinya ketika selesai menyusun.
Hal berbeda terjadi saat tim penguji memberikan puzzle dengan tingkat kesulitan yang bertambah, dalam waktu yang singkat, sekelompok siswa menyatakan untuk menyerah karena merasa kebingungan dan tidak bisa menyelesaikan puzzle tersebut, sehingga mereka meninggalkan tantangan tersebut. Sementara sisanya malah merasa lebih tertantang, sehingga mereka yang masih belum menyerah semakin tekun untuk menyelesaikan puzzle di tingkat ini. Walau membutuhkan waktu yang cukup lama, akhirnya ada sekelompok siswa yang mampu menyelesaikan puzzle ini dengan caranya sendiri. Kemudian tim penguji bertanya pada mereka apakah ingin melanjutkan ke tahap selanjutnya atau tidak, dan mereka yang sudah selesai tetap menyanggupi tantangan tersebut.
Singkat cerita, akhirnya Dweck memberikan “label” untuk dua macam gambaran dari penelitiannya ini. Yakni untuk para penyuka tantangan dengan nama mindset tumbuh (growth mindset) dan kelompok yang sudah menyerah dengan nama mindset tetap (fixed mindset). Yang menjadi pembeda di antara keduanya adalah bahwa growth mindset adalah sebuah gambaran mental, dimana yang memiliki pola pikir tersebut merupakan orang-orang yang menyukai tantangan, memiliki keinginan belajar walau dengan memiliki resiko sebuah kegagalan yang akan menimpa dirinya. Berbeda dengan growth mindset, kelompok dengan fixed mindset seperti di atas merasa bahwa menyelesaikan sebuah tantangan dengan level yang lebih sulit akan memberikan kemungkinan “labelisasi” dari yang sebelumnya “pintar”, menjadi tidak sama sekali memiliki “label” itu lagi. Orang dengan pola pikir seperti ini biasanya enggan menghadapi sebuah tantangan baru, dan memiliki ketakutan jika tidak mendapatkan pujian yang serupa dikemudian hari jika dirinya gagal.
Setelah membaca tulisan di atas, apakah kalian bisa mengetahui pola pikir apa yang Anda miliki sekarang? Apakah Anda akan merubah pola pikir itu ke depannya? Karena sejatinya manusia diciptakan untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekitarnya. Tak terbayangkan jika saat dulu untuk bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain, dengan jalan kaki bisa berhari-hari, maka saat ini bisa dilakukan lebih cepat dengan motor atau mobil.
Daffa Nur Raihan
What's Your Reaction?