Kemdikbudristek Luncurkan Akselerasi dan Peningkatan Pendanaan PAUD dan Pendidikan Kesetaraan
Tiga kementerian bersinergi dalam menghadirkan kebijakan Akselerasi dan Pendanaan PAUD dan Pendidikan Kesataraan, yaitu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Dalam Negeri.
SahabatGuru - Nadiem Makarim kembali meluncurkan merdeka belajar episode terbaru pada hari selasa 16 Februari 2022 yaitu Merdeka Belajar episode 16 : Akselerasi dan Peningkatan Pendanaan PAUD dan Pendidikan Kesetaraan. Setelah minggu lalu meluncurkan Merdeka Belajar episode 15 terkait Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar.
Episode ini merupakan bentuk upaya peningkatan kualitas pendidikan di tanah air melalui transformasi kebijakan pendanaan, khususnya pada PAUD dan pendidikan kesetaraan. Terkait Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan (BOP Kesetaraan).
Ada empat pokok kebijakan dalam hal ini. Pertama, nilai satuan BOP PAUD yang awalnya sama rata untuk semua wilayah yaitu sebesar Rp.600.000. pada kebijakan BOP PAUD 2021 satuan biaya berbeda antar daerah, dihitung berdasarkan indeks kemahalan konstruksi (IKK) dan indeks peserta didik (IPD) tiap wilayah atau kabupaten. Rentan nilai satuan biaya per peserta didik per tahun yaitu Rp.600.000-Rp.1.200.000.
Kedua, pembayaran BOP ditransfer langsung ke rekening sekolah untuk menghindari keterlambatan penerimaan uang pada pihak sekolah. Pada tahun 2022 dana BOP PAUD dan kesetaraan tahap pertama akan disalurkan ke satuan pendidikan pada bulan Februari dan 100% akan diterima pada bulan Maret.
Ketiga, penggunaan BOP PAUD dan kesetaraan lebih fleksibel. Jika sebelumnya pemanfaatan dana dibatasi persentasenya untuk setiap kompenen penggunaan, pada tahun 2022 ini pemanfaatan sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan.
Keempat, digitalisasi perencanaan dan pelaporan dana BOS menggunakan ARKAS sebagai aplikasi tunggal. Karena selama ini sekolah mengisi data perencanaan dan pelaporan anggaran dana secara manual pada system pemerintah daerah dan sistem pemerintah pusat.
Aplikasi ARKAS digunakan sekolah untuk perencanaan dan pelaporan penggunaan anggaran BOS, serta ARKAS terintegrasi dengan aplikasi sekolah lainnya secara otomatis, seperti SIPlah dan DAPODIK. Serta terdapat MARKAS yang menjadi aplikasi tunggal untuk Dinas Pendidikan dalam pengelolaan dana BOS.
Diharapkan dengan tranformasi ini dan adanya kolaborasi dari seluruh pihak dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Tanah Air dengan efektivitas pada sisi pendanaan. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di tengah era globalisai.
DEWI ROSA
What's Your Reaction?
