Kecanduan Online : Pengendalikan Gawai Dikalangan Pelajar

Saat online ada beragam hal positif dan negatif yang bisa saja dilakukan. Maka dari itu, para pelajar harus memiliki pengendalian diri yang baik. Seharusnya mereka lah yang menguasai teknologi, bukannya dikuasai teknologi

Oct 28, 2023 - 02:01
Oct 25, 2023 - 04:19
 0
Kecanduan Online : Pengendalikan Gawai Dikalangan Pelajar
ilustrasi oleh freepik

Penggunaan gawai secara online telah menjadi hiburan favorit hampir semua orang, termasuk pelajar dan guru. Kehadiran berbagai fitur online seperti permainan, video, komunikasi dengan teman, dan bahkan pembelajaran merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan online kita. Meskipun mengasyikkan, kita perlu menyadari bahwa terlalu sering terlibat dalam aktivitas online dapat membuat kita lupa waktu. Sayangnya, beberapa pelajar bahkan kecanduan bermain game di gawai mereka, terlalu fokus pada aktivitas online tanpa memperhatikan kewajiban belajar mereka. Kita tidak bisa mengabaikan manfaat yang ditawarkan oleh teknologi online, tetapi pengendalian diri yang bijak sangat penting, terutama bagi pelajar. Kita tidak boleh lupa bahwa kewajiban utama seorang pelajar adalah belajar, bukan bermain online setiap hari.

Pentingnya pengendalian diri dalam konteks ini tidak bisa dipandang enteng. Kita harus mampu mengendalikan diri agar tidak terus-terusan menatap layar gawai saat tidak ada hal yang penting. Terlalu sering scroll media sosial atau menghabiskan waktu dengan aktivitas yang kurang bermanfaat dapat menyita waktu berharga yang bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif, seperti menonton video pendidikan, belajar hal baru, atau mencari beasiswa. Meskipun ada banyak hal positif yang bisa diakses secara online, kita harus tetap berhati-hati dalam mencari informasi dan mengendalikan penggunaan gawai.

Tentu saja, godaan saat menggunakan gawai sangat banyak. Misalnya, saat kita berencana untuk menonton video pembelajaran di YouTube, namun akhirnya terjebak menonton berita viral yang tak relevan. Atau ketika kita seharusnya membuka Google Classroom untuk belajar, namun malah terbuai oleh aplikasi media sosial. Bahkan, dalam beberapa kasus, guru menyuruh para pelajar untuk membuka gawai mereka demi pembelajaran, tetapi para pelajar malah tergoda untuk bermain atau bersosialisasi online.

Untuk mengatasi tantangan ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Restriksi dan Pembatasan: Sekolah harus memiliki peraturan tegas yang mengatur penggunaan gawai selama pembelajaran. Aplikasi yang tidak berhubungan dengan pembelajaran sebaiknya diblokir, dan harus ada sanksi bagi pelanggaran. Sekolah yang memiliki Wi-Fi sebaiknya membatasi akses sehingga hanya dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran, bukan bermain game atau media sosial. Di rumah, orang tua juga dapat mengatur batasan waktu penggunaan gawai, terutama untuk anak-anak di tingkat SD dan SMP. Namun, hal ini sebaiknya melibatkan diskusi dengan anak dan guru.

2. Kendalikan Diri (Self-Control): Para pelajar harus belajar mengendalikan diri agar tidak terlalu bergantung pada gawai. Matikan notifikasi yang tidak relevan dan aktifkan mode fokus di perangkat mereka. Langkah ini akan membantu mengurangi ketergantungan pada gawai.

3. Bantuan Profesional: Jika pengendalian diri semakin sulit, para pelajar bisa mencari bantuan dari guru bimbingan konseling (BK) di sekolah atau konsultasi dengan seorang psikolog. Kecanduan online bisa menjadi masalah serius yang perlu ditangani dengan serius.

Dengan begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh melalui gawai, kita harus menjaga agar penggunaannya tetap terkendali. Khususnya bagi pelajar, pengendalian diri yang bijak akan membantu meningkatkan produktivitas belajar dan menghindari godaan yang tidak perlu saat online.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Darma Putra Kusuma Wijaya Saya adalah mahasiswa jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gadjah Mada. Saat ini saya memiliki ketertarikan dalam isu pendidikan di Indonesia