Kak Seto: Mari Hargai dan Temukan Potensi Anak

sahabatguru.com. Setiap anak mempunyai potensi dan naluri belajar. Hal ini salah satunya disebabkan karena kecerdasan yang dimiliki setiap anak sangat beragam. Untuk itu orang tua harus menghargai potensi setiap potensi yang ada pada anaknya. Cerdas tidak hanya dilihat dari nilai dari peringkat di sekolah yang tinggi, tetapi juga kemampuannya dalam bidang tertentu.  

Hal ini dikatakan oleh Seto Mulyadi, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia dalam sebuah webinar.  "Mari temukan dan hargai potensi setiap anak. Sistem pendidikan yang tepat akan mendukung pengembangan karakter," kata Kak Seto dalam webinar, Kamis.

Menurut Kak Seto setiap anak mempuyai naluri untuk belajar. Untuk itu perlu diingatkan kepada orang tua bahwa belajar yang efektif itu artinya belajar di tengah suasana menyenangkan, bebas dari kekerasan maupun pemaksaan. Sebab, dunia anak adalah dunia bermain.

Ditegaskan oleh Kak Seto bahwa pendidikan tak cuma mengisi kepala anak dengan hafalan dan rumus, Namun pendidikan juga harus mampu menumbuhkan potensi yang ada di dalam setiap anak. Maka dari itu melalui pendidikan yang efektif, potensi anak akan menjadi terlihat dan berkembang.

Untuk itu dirinya meminta agar kurikulum pendidikan lebih berpihak kepada hak anak. Hal ini penting dilakukan agar tidak ada lagi kasus di mana anak-anak merasa depresi di tengah pembelajaran daring yang berlangsung akibat pandemi COVID-19. Selain itu Kak Seto meminta sekolah dan orang tua untuk memberikan pelajaran yang bermakna untuk anak saat pandemi demi menjaga kesehatan batin buah hati.

"Tekankan bagaimana anak tangguh hadapi pandemi. Kalau anak stres, tertekan, dianggap gagal, tentu akan merasa tidak tangguh," katanya. Menurutnya bukan cuma soal nilai, penting juga untuk mendidik anak agar punya karakter baik seperti sopan, tangguh, rendah hati, penuh hormat, aktif, jujur serta disiplin.

Selain itu menurut Kak Seto di tengah era digital ini anak-anak sebaiknya mampu memanfaatkan literasi digital secara maksimal. Sebab digitalisasi dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, berkomunikasi dan berkolaborasi. 

"Sinergi orangtua dan guru memegang peran penting, terutama dalam memberikan materi pelajaran. Belajar digital efektif kalau dikelola secara baik, tapi guru dan orangtua harus jadi sahabat anak," ungkapnya.***.