Ironisnya Sistem Pendidikan Masih Gagal Edukasi Perubahan Iklim

Isu krisis iklim tak habis-habisnya jadi bahan perbincangan semua gologan. Kali ini pendidikan menjadi sorot utama atas persoalan iklim karena dinilai masih gagal dalam mengedukasi siswa.

Feb 17, 2022 - 17:00
Feb 18, 2022 - 03:13
 0
Ironisnya Sistem Pendidikan Masih Gagal Edukasi Perubahan Iklim
Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta (wartaekonomi.co.id)

SahabatGuru- Nadiem Makarim ditemui dalam acara bertajuk "Aspirasi Anak Muda Tentang Perubahan Iklim" mengungkapkan bahwa sistem pendidikan kita belum berhasil membangun kesadaran siswa dan orang tua bahwa edukasi lingkungan hidup adalah cara kita untuk menyelamatkan generasi penerus. 

Literasi yang memadai di sekolah tidak serta merta dapat menumbuhkan kesadaran guru dan siswa akan risiko perubahan iklim jika tidak diwujudkan dalam materi dan dibahas saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, perlu adanya transformasi sistem pendidikan Indonesia dengan memasukkan unsur edukasi lingkungan hidup ke dalam pembelajaran sehari-sehari. Pembelajaran mengenai krisis iklim ini dinilai efektif menumbuhkan kesadaran siswa jika diterapkan.  

Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan Elizabeth Marks dalam artikel berjudul Young People’s Voice on Climate Aniety, Government Betrayal and Moral Injury: A Global Phenomenon, ia  mengungkapkan bahwa memberi pembelajaran mengenai krisis iklim dapat memberikan pemahaman mengenai risiko dan ancaman perubahan iklim. Pemberian pembelajaran risiko iklim ini dapat membentuk emosi dan nilai sosial siswa yang dapat menjadi acuan untuk menyikapi perubahan iklim. 

Menanggapi hal tersebut, Kemendikbudristek melalui kurikulum darurat yang sedang diujicobakan saat ini mengutamakan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) yang memberikan kesempatan siswa untuk belajar melalui pengalaman dari proyek-proyek yang ditugaskan. Pembelajaran berbasis proyek ini harusnya dapat diorientasikan pada permasalahan perubahan iklim. Hal ini berarti tergantung bagaimana guru dapat memanfaatkan pembelajaran berbasis proyek untuk memberikan edukasi krisis iklim pada siswa atau tidak. 

Terkait isu krisis iklim yang semakin gencar digembor-gemborkan saat ini, pendidikan dan sosialisasi di sekolah menjadi satu-satunya pijakan kuat dalam membangun kesadaran mengenai risiko krisis iklim. Sejauh ini, sistem pendidikan kita hanya membentuk siswa untuk menghafal, bukan memahami. Padahal sejatinya menghafal belum tentu memahami. Tak heran jika sampai saat ini, tentang permasalahan iklim kesadaran siswa masih kurang. 

Karena itu Kemendikbudristek berusaha memberi solusi kurikulum darurat dengan mengedepankan pembelajaran berbasis proyek yang mendukung pengembangan karakter siswa dengan memberikan proyek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan. Melalui pembelajaran berbasis proyek ini diharapkan siswa lebih memahami materi dengan melakukan eksplorasi, interpretasi, dan menemukan solusi terutama mengenai isu-isu lingkungan.  Keberlanjutan proses edukasi perubahan iklim ke depan, tergantung bagaimana kita sebagai seorang guru dapat memanfaatkan sistem pembelajaran dengan mengkaitkan isu perubahan iklim atau tidak. 

Aulia A.

Referensi: 
Marks, Elizabeth & Hickman Caroline. 2021. Young People's Voices on Climate Anxiety, Government Betrayal and Moral Injury: A Global Phenomenon. (Unduh), Diunduh Pada https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3918955 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow