Ingin Bahagia? Lepaskan 4 hal toxic ini!

Apr 8, 2023 - 02:29
Apr 6, 2023 - 07:27
 0
Ingin Bahagia? Lepaskan 4 hal toxic ini!
Sumber: Klikdokter

Melihat siswa belajar dengan semangat, membantu siswa saat belajar hingga dia bisa, melihat siswa menjadi siswa yang berprestasi adalah suatu kebahagiaan yang pasti sering dirasakan oleh seorang guru. Hal tersebut terkadang dapat membuat hati kita menjadi damai dan membuat kita Bahagia. 

Tapi apa sih itu Bahagia? Menurut Seligman, kebahagiaan adalah kondisi psikologis seseorang dimana dia memiliki emosi yang positif atas kepuasan hidup, pikiran, dan perasaan yang positif terhadap kehidupan yang dijalani. Emosi atau perasaan positif ini bisa berasal dari masa lalu, masa sekarang atau tentang masa depan. Kebahagiaan akan muncul jika kita selalu memiliki emosi yang positif.

Kebahagiaan pun memiliki aspek yang mungkin kerap kali kita jarang sadari, pertama adalah penerimaan yang mana ditandai dengan kita bisa menerima kelebihan serta kekurangan yang ada di dalam diri kita. 

Kedua, kasih sayang dimana hal ini adalah suatu perasaan yang sangat kuat, baik kasih sayang antara orang tua dan anak, atau guru kepada siswa. Dan yang terakhir, pencapaian yang merupakah hasil yang telah kita capai contohnya sukses dalam membuat siswa menjadi paham dalam suatu materi. Tetapi, apabila kita tidak menerima salah satu aspek atau bahkan semua aspek dalam kebahagiaan, maka akan sulit kita untuk menjadi pribadi yang Bahagia. 

Perlu kalian tahu jika kebahagiaan setiap orang itu pasti berbeda-beda. Sebagai contoh seorang guru. Setiap guru pun pasti memiliki standar kebahagiaan yang berbeda-beda. Ada yang melihat siswanya masuk sekolah, guru sudah Bahagia, melihat siswanya aktif dikelas pun terkadang bisa membuat seorang guru Bahagia. 

Terkadang ada beberapa hal yang kita tidak sadari bahwa kita masih menyimpan energi negatif di dalam diri kita. Emosi negatif jika kita tidak sadari dengan cepat akan mempengaruhi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Satu hal penting yang kita dapat lakukan adalah melepaskan emosi negatif yang kita tidak butuh kan. Memang melepaskan suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan kita bukanlah hal yang mudah, tetapi kita harus yakin bahwa kita bisa melepaskan emosi negatif tersebut. 

Seperti apa sih emosi negatif yang harus kita lepaskan?
1. Dendam
Dendam adalah perasaan ingin membalas perbuatan orang lain yang menyakiti hati kita. Biasanya orang yang memiliki dendam, akan terus mencari cara agar dapat melampiaskan sakit hatinya agar orang tersebut mendapatkan hukuman baru ia merasa puas. Hal ini yang perlu segera kita sadari dengan cepat. Kita pantas untuk move on dari segala hal-hal yang menyakitkan, dan satu-satunya cara adalah melepaskan kebencian yang ada di dalam diri kita. Kita bisa melampiaskan hal negatif tersebut dengan melakukan hal yang dapat menenangkan hati kita Kembali. Dan perlu kalian tahu, kita juga berhak untuk tidak membiarkan orang tersebut tetap ada di lingkungan kita.

2. Membandingkan diri kita dengan orang lain
Membandingkan diri kita dengan orang lain adalah hal yang secara sadar sering sekali kita lakukan. Melihat pencapaian orang lain di sosial media, lalu kita bandingkan dengan hasil pencapaian kita, dan selalu merasa kurang atas pencapaian kita. Membandingkan diri dengan orang lain tidak akan ada habisnya. Yang mungkin terjadi adalah energi kita akan menjadi terkuras, dan selalu merasa tidak cukup. Perlu diingat, semua pencapaian yang sudah kita capai adalah hal yang sangat bagus dan pencapaian tersebut sudah sangat membanggakan untuk diri kita. Kita tidak perlu dibandingkan dengan orang lain, karena standar sukses kita dengan orang lain itu pasti berbeda.

3. Ekspektasi orang lain
Terkadang ekspektasi orang lain terhadap kita dapat membuat kita menjadi terbebani. Kita dituntut harus bisa ini, harus bisa itu, padahal yang terpenting adalah ekspektasi kita. Hal penting yang kita harus lebih perhatikan adalah ekspektasi kita terhadap sesuatu, apakah terpenuhi atau tidak. Dan dalam berekspektasi pun kita juga jangan berlebihan. Dan seandainya sesuatu hal berjalan tidak sesuai dengan ekspektasi kita, kita harus bisa menerima dan move on.

4. Perfeksionis
Di dunia ini, tidak ada seorang pun yang sempurna, tetapi tidak sedikit orang yang ingin sekali menjadi orang yang sempurna. Sampai kapan pun kita ingin menjadi sempurna, kita tidak akan bisa mencapainya. Karena setiap manusia pasti memiliki kekurangan, pernah melalukan kesalahan yang mana itu adalah hal yang sangat manusiawi. Hal tersebut justru dapat mengembangkan skill kita atau dapat memperbaiki diri kita agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Belajarlah untuk menghargai hidup kita terlepas dari kekurangan yang ada di dalam diri kita. 

Melepaskan 4 kebiasaan atau emosi negatif yang kerap kali menjadi habit bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Proses dalam melepaskan emosi negatif ini mungkin tidak instan. Tetapi hal yang penting adalah kita sudah niat untuk melepaskan emosi negatif tersebut, melepaskan dengan perlahan.

Sumber: keepinspiring

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Nadia Shafira Ramadhanti a fresh graduate college student who loves explore and learn something new.