Mengatasi Inferiority Complex: Pemahaman dan Tindakan yang Dibutuhkan di Dunia Pendidikan

Pelajar yang mengalami inferiority complex itu akan sangat terganggu kehidupan akademisnya. Mirisnya, justru kehidupan akademik lah yang memicu adanya inferiority complex. Kenapa bisa demikian?

Oct 24, 2023 - 02:16
Oct 13, 2023 - 10:41
 0
Mengatasi Inferiority Complex: Pemahaman dan Tindakan yang Dibutuhkan di Dunia Pendidikan
ilustrasi oleh freepik

Inferiority Complex adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasa tidak mampu secara terus-menerus dan seringkali meyakini bahwa dirinya memiliki kekurangan dibandingkan orang lain (American Psychological Association, 2020). Alfred Adler mengungkapkan bahwa pola asuh saat masa kanak-kanak, terutama perbandingan berlebihan, dapat memicu perasaan rendah diri. Inferiority Complex dapat memengaruhi siapa saja, termasuk pelajar, dan seringkali terpicu oleh faktor dari luar, seperti guru dan orang tua. Oleh karena itu, pemahaman dan tindakan yang tepat diperlukan di dunia pendidikan.

Faktor Pemicu Inferiority Complex pada Pelajar

Inferiority Complex sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbandingan berlebihan dengan orang lain, terutama oleh guru dalam hal seperti penampilan fisik atau kecerdasan. Kebiasaan membanding-bandingkan ini dapat membuat pelajar merasa rendah diri dan percaya bahwa orang lain selalu lebih baik. Dampaknya sangat merugikan, termasuk menghambat perkembangan mental dan menghentikan potensi cerah yang dimiliki pelajar. Lebih lanjut, efek negatif yang ditimbulkan termasuk perilaku negatif seperti mencontek atau mencari perhatian berlebihan dari guru.

Cara Mengatasi Inferiority Complex di Dunia Pendidikan

  1. Hentikan Perbandingan: Guru harus berhenti membanding-bandingkan murid. Setiap murid adalah individu unik dengan potensi dan kelebihan masing-masing. Menilai hanya dari aspek kecerdasan atau prestasi tertentu sangat sempit. Guru harus belajar untuk memberikan perhatian yang sama kepada semua murid, tanpa memandang perbedaan dalam prestasi.

  2. Kesadaran dan Pemahaman: Penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang Inferiority Complex, baik di kalangan guru, orang tua, maupun pelajar. Kadang-kadang, orang mungkin tidak menyadari bahwa perbandingan yang berlebihan dapat merusak mental pelajar. Semua pihak harus bekerja sama untuk menghilangkan budaya negatif ini.

  3. Penghargaan dan Dukungan: Kadang-kadang, yang diperlukan pelajar hanyalah pengakuan positif. Guru dan orang tua harus memberikan penghargaan dan dukungan ketika pelajar meraih prestasi. Ini akan membantu membangun rasa percaya diri dan mengurangi perasaan inferior.

  4. Standar yang Wajar: Guru dan orang tua harus memahami bahwa standar yang terlalu tinggi dapat memicu Inferiority Complex. Tidak semua murid akan mencapai standar yang sama, dan itu wajar. Penting untuk memberikan ekspektasi yang realistis dan menjelaskan bahwa standar sosial seringkali hanyalah ilusi yang tidak perlu diikuti.

  5. Menerima Diri Sendiri: Pelajar harus diajari untuk menerima diri mereka sendiri dengan semua kelebihan dan kekurangan. Ini adalah langkah penting dalam mengatasi Inferiority Complex. Guru dan orang tua harus membantu pelajar membangun rasa percaya diri dan harga diri yang positif.

Mengatasi Inferiority Complex di dunia pendidikan adalah tanggung jawab bersama guru, orang tua, dan pelajar. Penting untuk menghentikan perbandingan yang berlebihan dan menggantinya dengan pemahaman yang lebih baik. Ini akan menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, membantu pelajar tumbuh menjadi individu yang percaya diri, dan mengembangkan potensi mereka tanpa merasa rendah diri.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Darma Putra Kusuma Wijaya Saya adalah mahasiswa jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gadjah Mada. Saat ini saya memiliki ketertarikan dalam isu pendidikan di Indonesia