Hedonsime dikalangan pelajar

Hedonsime dapat menjerumuskan pelakunya kedalam hidup yang boros. Perilaku ini hendaknya harus dijauhi pelajar. Karena seharusnya masa muda mereka harus diisi dengna pengalaman dan pendidikan, bukan menghabiskan uang yang bahkan bukan benar-benar milik mereka

Oct 10, 2023 - 02:19
Oct 6, 2023 - 09:23
 0
Hedonsime dikalangan pelajar
ilustrasi oleh freepik

Secara simpel, hedonisme merujuk pada kecenderungan hidup dalam kemewahan dan kesenangan. Kebudayaan hedonisme tampaknya telah mengakar dalam berbagai lapisan masyarakat, termasuk guru, ibu rumah tangga, mahasiswa, dan pelajar. Fenomena ini mencakup sebagian besar populasi, meskipun tidak semuanya terlibat dalam gaya hidup semacam ini. Tindakan hedonisme bisa dipandang kurang bijak karena seringkali mendorong seseorang untuk mengeluarkan uang secara berlebihan untuk membeli barang-barang mewah yang mungkin tidak benar-benar diperlukan. Contoh dari barang-barang ini adalah ponsel mahal, pakaian bermerk, dan sejenisnya.

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan memiliki barang-barang mahal jika memang sesuai dengan kebutuhan dan memiliki nilai fungsional serta kualitas yang tinggi. Akan tetapi, masalah muncul ketika pembelian barang mahal hanya dilakukan untuk tujuan memamerkan status sosial. Ini merupakan hal yang disayangkan, terutama ketika perilaku semacam ini dilakukan oleh pelajar.

Kita mungkin pernah menyaksikan pelajar yang mencoba memamerkan kekayaan yang dimiliki, yang sebagian besar diperoleh dari orang tua mereka. Sikap semacam ini sebaiknya dihindari, terutama oleh generasi muda, karena cenderung mendorong borositas. Sebagian besar orang yang menganut prinsip hedonisme cenderung memilih barang-barang mewah meskipun ada alternatif yang lebih terjangkau dengan fungsi yang sama. Sayangnya, kehadiran merek mewah tidak selalu menjamin kualitasnya. Penting bagi pelajar untuk dapat membedakan antara barang yang memang layak untuk dibeli dan barang mahal yang hanya berfungsi sebagai alat untuk pamer (flexing). 

Selain itu, perilaku hedonisme pada pelajar juga bisa mengarah pada pemborosan sumber daya. Pengeluaran uang untuk kesenangan semata adalah keputusan yang kurang bijak. Orang tua sebaiknya memberlakukan batasan yang ketat dalam hal ini. Mengajari anak-anak tentang manajemen keuangan dan prioritas dalam berbelanja adalah hal yang sangat penting. Mereka perlu diajarkan untuk mempertimbangkan apakah barang mahal yang mereka inginkan memiliki kualitas yang sepadan atau hanya digunakan untuk meraih perhatian orang lain.

Guru juga memegang peran penting dalam membekali pengetahuan kepada murid tentang sikap hedonisme dan cara mencegahnya. Guru dapat mengajarkan kepada murid bahwa hidup hanya untuk memuaskan nafsu pribadi adalah perilaku yang tidak berkelanjutan.

Tak ketinggalan, penting untuk diingat bahwa hedonisme dapat memiliki dampak negatif lainnya, termasuk peningkatan rasa sombong, terutama jika seseorang tidak dapat mempertahankan gaya hidup mahal yang mereka pamerkan. Selain itu, ini juga dapat memicu kecemburuan sosial dan bahkan mendorong orang lain untuk terlibat dalam tindakan yang tidak etis, seperti pencurian, karena iri melihat gaya hidup hedon. Bahkan pelajar bisa tergoda untuk mengikuti gaya hidup yang mahal demi mengejar teman-teman sebaya mereka yang sudah melakukannya. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pendidikan yang tepat agar mereka tidak terjebak dalam gaya hidup merusak ini.

Guru dapat memasukkan pembahasan tentang hedonisme dalam materi pembelajaran mereka dan menjelaskan dampak negatifnya. Mereka dapat mengajarkan murid-murid untuk selalu mempertimbangkan apakah pembelian barang tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain guru, orang tua juga memiliki peran besar dalam mendidik anak-anak mereka agar tidak menjadi konsumen yang boros demi memenuhi ego mereka. Sebaliknya, mengajarkan mereka untuk mengalokasikan uang mereka untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti pembelian barang yang sesuai kebutuhan atau bahkan menabung, adalah langkah yang bijak.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Darma Putra Kusuma Wijaya Saya adalah mahasiswa jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gadjah Mada. Saat ini saya memiliki ketertarikan dalam isu pendidikan di Indonesia