Fakta! Kejujuran Pahit yang Harus ​Kita Terima!

Apr 10, 2023 - 12:14
Apr 6, 2023 - 07:42
 0
Fakta! Kejujuran Pahit yang Harus ​Kita Terima!
Sumber: Yoursay - suara.com

Saat kita diberikan beberapa peraturan dalam menjalani hidup saat kita masih kecil, nasihat yang diberikan mengajarkan kita untuk melihat dunia sesimpel mungkin seperti hitam dan putih, walaupun pada kenyataannya tidak sesimpel itu. Jika hanya bersikap baik, dan jujur adalah nasihat terbaik, kita pun harus selalu bersikap sopan, dan memiliki tata krama yang baik.

Apakah hal di atas terdengar sangat familier ditelinga kalian? Dengan bertambahnya umur, kalian tentunya mulai menyadari bahwa dunia tidak sesimpel seperti hitam dan putih, melainkan lebih rumit yang kita bayangkan. Dunia pun menjadi tempat yang paling rumit dari apa yang kalian percaya sejak kecil. Terkadang membuat keputusan yang benar merupakan hal yang sulit dan membingungkan. Dan kerap kali kita mendarat seperti kalah dalam pertandingan.

Terkadang, mungkin kita jarang melihat kebenaran yang ada di depan kita. Mungkin kita yang menyangkal karena kebenaran tersebut terlalu pedih untuk kita akui. Sehebat apa pun kita dalam melindungi diri dari kebenaran walaupun hal tersebut terkadang adalah hal yang sulit untuk kita terima, kenyataannya, hal itu akan selalu menatap kita. Walaupun kita kerap kali berpura-pura bahwa semuanya berjalan dengan baik-baik saja.

Ada beberapa hal yang harus kita ketahui bahwa kebenaran tetapi terkadang tidak berharap hal itu datang, tetapi sesampai kita menghadapi kebenaran dan mulai menerima kebenaran tersebut membuat kita akan berkembang baik untuk diri kita. Inilah kebenaran yang pahit yang harus kita terima:

1. Kita berhak untuk berubah seperti kamu bertanggung jawab atas kebahagiaanmu
Kita juga bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan diri kita sendiri. Saat kita mulai untuk berhenti untuk menjalani hidup tanpa ada penyangkalan dan mulai membuka mata dan hati kita untuk menerima kekurangan yang ada di dalam diri kita. Semakin cepat kita berhenti membuat kesalahan yang sama lagi dan lagi, orang-orang sekitar kita mungkin akan menyadarinya. Dan perlu di ingat, satu-satunya orang yang berhak melakukan perubahan nyata dalam hidup kita adalah kita sendiri.

2. Berhenti adalah seorang pemenang
Berhenti sering kali dikaitkan dengan hal yang buruk. Nyatanya adalah, berhenti bisa juga menjadi hal yang baik. Tahu kapan untuk berhenti, mengubah arah, meninggalkan situasi yang toxic, menuntut banyak dari kehidupan, berhenti dari sesuatu yang tidak berjalan dan tidak ada perkembangannya, dan move on. Beberapa hal tersebut adalah hal yang tidak baik jika kita jalankan secara terus menerus dan akan berdampak kepada mental kita sendiri. Maka dari itu, berhenti bukan berarti kita menyerah, melainkan hal yang baik jika kita berada disituasi yang banyak merugikan diri kita sendiri.

3. Hanya kita yang dapat memberikan diri kita penutup/closure
Mungkin kita terkadang berada di hubungan yang toxic baik itu dengan teman, atasan, atau pasangan dan kerap kali itu salah satu hal yang membuat kita menjadi trauma secara tidak sadar, hal tersebut adalah salah satu bukti bahwa kamu masih mau mencoba move on dari pengalaman yang membuat kita menjadi trauma. Apa pun yang terjadi, ini adalah hal yang penting untuk kita mengerti bahwa trauma hidup kita bukanlah salah kita. Proses penyembuhan merupakan penutup tanggung jawab kita, bukanlah sesuatu hal yang kamu dapatkan dari orang lain. Ini adalah sesuatu hal yang hanya kita yang dapat berikan kepada diri sendiri. Penutupan adalah pilihan yang membuat kita untuk tetap melangkah dan tidak membiarkan rasa sakit mendefinisikan kita.

4. Tidak semua orang memiliki pemikiran yang sama dengan kita
Setiap orang diciptakan berbeda-beda. Cara berpikir kita dengan teman, orang tua, bahkan dengan siswa kita pun berbeda, Dan sudah pasti juga bahwa tidak semua orang memiliki pemikiran yang sama dengan kita. Jika hal itu terjadi contohnya di lingkungan sekolah, ada baiknya kita saling menghargai pemikiran satu sama lain. Memiliki pemikiran yang berbeda bukan berarti pemikiran kita salah loh ya!

5. Bukan tugas kita untuk memperbaiki “damage people”
Tanggung jawab kita dalam membantu tidak akan pernah melebihi tanggung jawab mereka untuk membantu dirinya sendiri menjadi orang yang lebih baik. Tetapi, hal itu patut untuk ditanyakan kepada diri sendiri kenapa kita memiliki keinginan yang kuat kepada seseorang yang sangat perlu “diperbaiki” sejak awal. Sering kali, hubungan toxic romantis dan non-romantis kasih sayang memberikan cerita tentang permasalahan yang ada di diri kita.

Meskipun hal-hal di atas adalah kebenaran yang cukup pahit, ada baiknya mulai dari sekarang kita mencoba untuk menerima apa pun kebenaran yang sedang kita hadapi dan berubah menjadi lebih baik, dan mencoba berhenti untuk menyangkal terkait dengan kebenaran yang sedang kita hadapi.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Nadia Shafira Ramadhanti a fresh graduate college student who loves explore and learn something new.