6 Keterampilan ini Dapat Membantu Anak Manajemen Konflik di Kelas

Manajemen konflik dikelas terasa sulit? padahal jika tidak ditangani dengan benar akan berdampak negatif. Berikut cara manajemen konflik yang dapat guru lakukan dikelas.

Mar 30, 2023 - 19:09
Mar 31, 2023 - 02:33
 0
6 Keterampilan ini Dapat Membantu Anak Manajemen Konflik di Kelas
Ilustrasi konflik anak

Konflik di antara anak-anak adalah hal yang wajar. Dalam sebuah hubungan pertemanan di lingkungan kelas, realistis menyadari bahwa didalamnya tidak hanya diwarnai sisi terang, tetapi juga sisi gelap. Konflik, pertengkaran dan perdebatan menjadi warna dari sisi gelap itu. Layaknya tumbuhan, hubungan kekompkakan di kelas juga harus dipupuk, agar terus bertumbuh. Jika tidak dibina dengan benar, lingkungan kelas akan kehilangan sisi terangnya. 

Bagaimanapun setiap anak adalah makhluk sosial yang membutuhkan hubungan dengan orang lain. Jika dibiarkan begitu saja, anak akan kehilangan lingkungan pertemanannya. Maka perlu adanya bimbingan untuk anak dapat mengatasi konflik-konflik didalam kelas. Ada 6 keterampilan yang dapat membantu anak manajemen konflik di kelas.   

1. Mendengar dan menafsirkan
Guru sebagai mediator, yang mendengarkan cerita anak untuk menengahi masalah. Secara bergantian anak yang berkonflik  menceritkakan permasalahan dari sudut pandang masing-masing. Dalam hal ini guru berperan sebagai penengah. Sebagai mediator, guru harus berfokus pada permasalahan dan mencari jalan keluar. Bukan berfokus pada siapa yang salah dan siapa yang benar.

2. Diskusi kedua belah pihak 
Diskusi kedua belah pihak adalah sebagai bentuk negosiasi antara pihak yang berselisih. Hal ini bertujuan mencapai kesepakatan bersama antara pihak yang berkonflik. Guru berperan untuk mendiskusikan dan menemukan solusi tanpa menilai. Sebisa mungkin bersikap netral, semua saran diterima dengan baik. 

3. Identifikasi masalah
Ketika terjadi konflik, perlu adanya identifikasi masalah. Hal ini agar dapat mengambil keputusan dengan benar. Guru berperan mengidentifikasi masalah sebelum mengambil keputusan untuk kedua belah pihak. Identifikasi masalah ini juga untuk menghindari perasaan gusar dan buru-buru dalam menyelesaikan masalah. 

4. Komunikasi dua arah
Komunikasi dua arah dapat membantu menyelesaikan masalah. Secara langsung komunikasi dua arah akan membiasakan anak untuk menyelesaikan konflik dengan berbicara. Guru dapat memberi pemahaman bahwa menyelesaikan masalah dapat dilakukan dengan berkomunikasi.
Mengkomunikan masalah dapat memberikan dukungan yang positif bagi prilaku anak. Hal ini dapat membantu menghindari terjadinya pertengkaran dengan fisik seperti memukul, atau menendang.  

5. Buat perjanjian
Ketika masalah telah diidentifikasi dan telah menentukan solusi, ada akalanya perlu melakukan perjanjian. Perjanjian antara kedua belah pihak berfungsi sebagai kesepakatan antara pihak yang berselisih. Dalam hal ini guru berperan memberikan perjanjian dan memberikan konsekuensi apabila salah satu pihak tidak menaati perjanjian tersebut.  

6. Latih empati
Ajarkan memberi rasa empati pada anak, agar masing-masing dapat memahami kondisi satu sama lain. Rasa empati dapat digunakan untuk memahami perasaan oranglain secara emosional. Melalui rasa empati, kemungkinan terjadinya perselisihan akan semakin kecil.

Anak-anak yang dapat melakukan perbaikan dalam suatu konflik akan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda-beda. Hal itu juga mampu membuat anak mengambil keputusan yang tepat. Maka mari ajarkan anak agar terbiasa mengatasi konflik-konflik dalam lingkungan dengan cara yang bijak.

Aulia A.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow